Liyane Bahasa Krama
Penulisan kata yang salah
Satungal, satunggal, shetunggal, shiji, sijji, suiji. (Penulisan kata disamping tidak dapat digunakan dan atau masuk dalam kategori typo, namun di beberapa daerah mungkin memiliki arti lain.)
Sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Jawa dan terjemahan langsung oleh konten kreator.
Penulisan kata yang salah
---------. (Penulisan kata disamping tidak dapat digunakan dan atau masuk dalam kategori typo, namun di beberapa daerah mungkin memiliki arti lain.)
Sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Jawa dan terjemahan langsung oleh konten kreator.
%PDF-1.5 %âãÏÓ 15 0 obj <>/Type/Catalog/Metadata 14 0 R/Pages 2 0 R/PageMode/UseNone/PageLayout/TwoPageLeft>> endobj 17 0 obj > endobj 16 0 obj /Keywords<7d08>/Author<7d087d01ec5053ea38c58c65d5b6f327e05b>/Title<7d087d63ec0253b238dc8c6dd5b9>/Producer<7d087d16ec5f53f338df8c7dd5b6f32be050150ea769ff3d79ca58658db1c0bd5daa69c3e80a88c216a3887256e5ac6a5b7a603f91bb622b94f21ddacab5>/ModDate /Creator<7d087d01ec7553da38ed8c7bd5bcf320e05c155aa75cff1a79f8>>> endobj 2 0 obj <> endobj 18 0 obj <> stream u_ı;L–Ş‚ endstream endobj 19 0 obj <> stream Ii¾A'és �Kß“!¸á�™(Êàù[ôJ%﵆´ I ïéñ ğÈşB’õâ›Sõ*P~IÎÜi%ÅÎıÀ{ğäúwók-£©ÂpÇPP7UˆÎ÷^‡‹#i°¦Ù¾ µº…ÈW®o󄼆7 ÊôÒeß CM`üï3`‡geõ§î2ÀÕ3ügyœ Ÿ¬_ø8‡³›Æ‹ÑZ“œˆó…©´}H™™ñ{•§9ùܘ�W[«¹5¸Ÿ Nbl‡ ×/-}ŞT³HŸ2o'¬€)Ç¿M-¿°r^y��}5ç3âö]Ûè÷"Ó¯¤$ˆªãà øI8´øWŞÇÌà-d�¯tå%ƒ¤F�÷˜AsÚω=‰h* Zòš…º:$ÁiN[`>Ø-dºçœ¿æ¿ÕhúC !7ñm Cïk=k:ök.]ùJϧ �àŞt?o£>ˆ4û«µzÜlŠ±FŒ`ÌkF'{úEʵü= ¯ü•I kS®Ú£şØC"3-ñnâÕïíĞgz 0ÎÑ1Cë\J¢^�ÏÜ%ÁfÑË~—#Rw¾}á å°Mvÿ¨á¡í¹"§İ™}Ÿ²ÎafŸã c’¹;/$t8K[åئ]'nDBkÇ+"ÄàˆH_©ÁèeÄ'²¿’ûú_'Yvª $Û[ÑàÆP¹¯)oŠ%kè�š° õï…Èô·^ÎDÏò71ä�ğ71Ò>V÷5÷xÛ¬Mo'�“fO,nß-Œ·ÓyñxÕ£6®Ô¤’˜€±{^]‡ÄõaÕ¸³Şş ®#R$—òØÏÁˆ€ß‡|Ğé'¤`ì3CßÄ7%œİ�ßIîÅÉérj¶¯ L÷AY“ş_Éìì7¸¥{j¶£XîF,T¿V�Ñvæ�§Û�',|0æ £0VÍ Œ>½²à8ª[lŞ5´áŒVGğĞT‚o�°Ë1N±'íHíu¸,7ı5#ÇbÑ–Ö¤^lE0£.¹Ä\9E1£ÊO%-"A[SÍíøÎQhéâQËŠ-§ ^lyz³Ì>AtF‡¨Ü¸å Ñô6»�ëfGbù]‚Õe9ò¸N¨… •Æ<…�¿†MSÎNaOÈ]b*Â%úöµ¬İÇ‘Şs@H[ƒ�}òuX#UÖÓ6a#E«®åOªp޲Ú|@ØÁíèİÙĞ,–¢5ÛLêªL%§u¤Ÿì]—¼ß=’ĞAÎœ.+5ÙJ¥ZÅCíø;Œfa5èIGä꙲2ö¬dÉzUààôS%»2EìKb[û™��µ§/ȹì[¸²£qĞbޯŠ=k^ôrºA°g-(…—ù5Bu€ª�L*Á�Ä™/K<²ˆÂËPÍj“†-N1î“Ur÷+F¥±7qÍS¸AV0Zšı½*<^Ş�ÕÍUíé4(õ» òBNİm=h%k¥E�åàÀ�L}²8%™ll�wx"ëÏcô CÁÏúê³;hÂ6Â, F¶3dnG@ô³.¿YPëbî%#wjC¯9X¸Š0h
Kamus bahasa Jawa banyak dicari terutama jika kamu ingin menerjemahkan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Ada begitu banyak kosakata di dalam kamus bahasa Jawa yang bisa membantu kamu menerjemahkan kata atau kalimat. S
eperti yang diketahui, bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah dengan jumlah penutur terbanyak di Indonesia.
Uniknya, bahasa Jawa memiliki berbagai dialek dan logat yang berbeda di setiap daerah.
Baca juga: Kumpulan 50 Nama Jawa Kuno untuk Bayi Perempuan dan Laki-laki
Dengan perbedaan yang ada, kamu dapat membedakan dengan mudah antara bahasa Jawa dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, misalnya.
Bukan hanya dialek, keunikan bahasa Jawa juga dapat dilihat dari tingkat kesopanannya. '
Diketahui, bahasa jawa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Bahasa Jawa ngoko dan krama.
Bahasa Jawa ngoko adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya atau yang lebih muda.
Sementara itu, bahasa Jawa krama adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk berbicara secara sopan dengan orang tua atau yang lebih tua.
Baca juga: Aming Belajar Bahasa Jawa untuk Film Badarawuhi di Desa Penari
Baca juga: Mengenal Purwakanthi dalam Bahasa Jawa
Kedua jenis atau tingkatan bahasa Jawa ini memiliki perbedaan dalam kosakata yang mereka gunakan.
Nah, untuk membantu kamu memahami bahasa Jawa ngoko dan krama, kamu bisa merujuk pada kamus bahasa Jawa berikut ini.
Meskipun kamus bahasa Jawa ini tidak lengkap, setidaknya ini dapat membantu kamu memahami kosakata bahasa Jawa yang sering digunakan.
Yuk, simak berikut ini adalah kamus Bahasa Jawa yang terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa Ngoko, dan Bahasa Jawa Krama.
Baca juga: Podcast ODGJ: Bahas Isu dan Kritik Sosial Lewat Humor Satir Berbahasa Jawa
Berikut adalah beberapa contoh kata dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa Ngoko, dan Bahasa Jawa Krama.
Baca juga: Cara Menghitung Weton Jawa Bisa untuk Jodoh dan Pernikahan
Nah, itulah 200 kata dalam kamus bahasa Jawa yang terdiri dari bahasa Indonesia - bahasa Jawa Ngoko - bahasa Jawa krama.
Kamus bahasa Jawa di atas memang tidak memuat semua kata.
Tetapi setidaknya kamus bahasa Jawa tersebut dapat membantu kamu memahami kata yang sering muncul dalam percakapan.
Semoga informasi tentang kosakata dalam kamus bahasa Jawa ini bermanfaat untukmu, ya! (Z-3)
Baca juga: Contoh Peribahasa Jawa beserta Artinya
Bahasa jawa-nya Satu, dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar dan Krama Alus!
Halaman ini menjelaskan tentang arti atau terjemahan kata Satu dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa Krama Halus dan Ngoko Kasar. Simak penjelasannya sebagai berikut;.
Bahasa Jawa Krama atau Jawa Halus biasanya digunakan ketika berbicara kepada orang tua atau orang yang lebih tua, misal ibu, orang yang baru kamu kenal atau atasan kerja. Namun kamu disarankan menggunakan bahasa ini agar di anggap sopan.
Contoh; Kula tumbas setunggal mawon Saya beli satu saja
Satu, dalam bahasa jawa krama, atau jawa halus, terjemahannya adalah Setunggal.
Bahasa Jawa Ngoko atau Jawa Kasar biasanya digunakan oleh seseorang pada seseorang lain yang seusia atau sudah dikenal dekat, misal teman, saudara. Jangan menggunakan bahasa ini kepada orang yang lebih tua, atau orang yang kamu hormati, karena kamu akan dianggap tidak sopan.
Contoh; Aku tuku siji wae Saya beli satu saja
Satu, dalam bahasa jawa ngoko, atau jawa kasar, terjemahannya adalah Siji.
Kesimpulannya, Satu dalam bahasa Jawa Krama Halus terjemahannya adalah Setunggal, sedangkan dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar artinya adalah Siji.
Tentang Translate Bahasa Jawa
Alat translate bahasa jawa online di bawah ini bisa kamu gunakan untuk menerjemahkan kata atau kalimat dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia.
Alat ini juga dilengkapi dengan variasi bahasa Jawa berdasarkan tingkatannya, mulai dari ngoko, krama lugu, serta krama inggil atau krama alus.
Jika kamu menemukan error ataupun kesalahan penulisan/arti, kamu bisa melaporkannya pada halaman kontak berikut ini.
Bahasa jawa adalah bahasa yang digunakan oleh orang-orang suku jawa untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di daerah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Contoh Kalimat Krama Lugu dan Krama Alus
Berikut adalah contoh penerapan bahasa jawa krama lugu dan krama alus.
Artikel Terkait Bahasa Jawa:
Selain dapat digolongkan berdsarkan tingkatan sosialnya, bahasa jawa juga bisa digolongkan berdasarkan dialek yang digunakan atau biasa disebut sebagai dialek daerah.
Dialek daerah sendiri merupakan variasi bahasa berdasarkan wilayah, karakter, serta budaya setempat.
Menurut E.M. Uhlenbeck, bahasa jawa berdasarkan dialeknya bisa dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kata krama atau tembung krama (aksara Jawa: ꦠꦼꦩ꧀ꦧꦸꦁꦏꦿꦩ) adalah kosakata bahasa Jawa yang hanya digunakan dalam bahasa krama. Dahulu, kata krama bisa digunakan dalam bahasa ngoko, khususnya dalam bahasa ngoko basa-antya, dan digunakan dalam bahasa maa, khususnya dalam bahasa madya krama dan bahasa madyantara.
Dasar dari kata krama adalah kata ngoko; semua kata krama pasti ada kata ngokonya. Di atas tingkat kata krama ada kata krama inggil, tetapi tidak setiap kata krama ada padanan krama inggil-nya. Kata krama yang disingkat disebut sebagai kata madya, yang termasuk kata yang tidak baku. Kata ngoko yang tidak ada padanan dalam kata krama disebut sebagai kata krama-ngoko.
Kata krama sering salah dikira sebagai kata madya, seperti yang tertera di buku Pepak Basa Jawa yang biasanya digunakan di pembelajaran. Selain itu, kata krama juga sering dikira sama saja dengan kata krama inggil. Sehingga, di beberapa daerah lazim ditemukan orang yang menggunakan kata krama inggil untuk dirinya sendiri, yang seharusnya digunakan untuk menghormati/memuliakan orang yang diajak bicara atau orang yang dibicarakan.
Dalam kamus-kamus bahasa Jawa, kata krama ditandai dengan k atau K.
Di bawah ini adalah contoh kata krama (bercetak tebal) dan padanannya dalam kata ngoko, tetapi tidak ada padanannya dalam kata krama inggil.
Di bawah ini adalah contoh kata krama (bercetak tebal), padanannya dalam kata ngoko, dan padanannya dalam kata krama inggil.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
adjar.id – Adjarian, piye kabarmu? Kalimat tersebut merupakan kalimat bahasa Jawa ngoko. Nah, bagaimana jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa lugu dan halus, ya?
Di dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang Jawa menggunakan bahasa Jawa dan terikat dengan aturan-aturannya.
Aturan penggunaan bahasa Jawa disebut dengan unggah-ungguh basa atau sopan santun dalam berbahasa.
Unggah-ungguh basa inilah yang kemudian membagi bahasa Jawa menjadi tiga tingkatan, yaitu bahasa Jawa ngoko (krama ngoko), bahasa Jawa lugu (krama lugu/madya), dan bahasa Jawa halus (krama inggil/alus).
Bahasa Jawa ngoko atau krama ngoko umumnya diterapkan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya, orang yang lebih muda atau memiliki kedudukan sejajar dengan kita.
Bahasa Jawa lugu (krama lugu) digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah akrab tetapi masih menjunjung tinggi kesopanan, misalnya dengan rekan sekantor.
Sementara tingkatan yang paling tinggi adalah krama alus. Krama alus digunakan unutk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan lebih tinggi.
Bukan tanpa alasan, penggunaan tingkatan bahasa Jawa ini demi menjunjung tinggi sopan santun dan menghargai lawan bicara.
Nah, berikut ini daftar kosakata yang dapat dijadikan pedoman dalam percakapan di tiga tingkatan bahasa Jawa tersebut. Kita simak, yuk!
Baca Juga: Hadir dengan Cergam Eksklusif, Jangan Lewatkan PO Edisi Koleksi Terbatas Cergam Terbaik Keluarga Bobo
Kosakata Bahasa Jawa Ngoko (Krama Ngoko), Bahasa Jawa Lugu (Krama Lugu/Madya), dan bahasa Jawa Halus (Krama Inggil)
1. Mlaku (krama ngoko) = Mlampah (krama lugu) = Tindak (krama alus) = Jalan
2. Mangan (krama ngoko) Nedha (krama lugu) = Dhahar (krama alus) = Makan
3. Tuku (krama ngoko) = Tumbas (krama lugu) = Mundhut (krama alus) = Beli
4. Ndelok (krama ngoko) = Ningali (krama lugu) = Mriksani (krama alus) = Melihat
5. Krungu (krama ngoko) = Mireng (krama lugu) = Midhanget (krama alus) = Dengar
6. Anut (krama ngoko) = Tumut (krama lugu) = Dherek (krama alus) = Ikut
7 . Aku (krama ngoko) = Kula (krama lugu) = Dalem (krama alus) = Saya
8. Arep (krama ngoko) = Ajeng (krama lugu) = Kersa (krama alus) = Mau
Baca Juga: Kosakata dan Dialog Bahasa Jawa Krama Alus dalam Kehidupan Sehari-Hari
9. Aweh (krama ngoko) = Nyukani (krama lugu) = Maringi (krama alus) = Memberi
10. Bener (krama ngoko) = Leres (krama lugu) = Kasinggihan (krama alus) = Benar
11. Biyen (krama ngoko) = Riyin (krama lugu) = Rumiyin (krama alus) = Dahulu
12. Caturan (krama ngoko) = Wicanten (krama lugu) = Ngendika (krama alus) = Omongan
13. Dhuwur (krama ngoko) = Inggil (krama lugu) = Luhur (krama alus) = Tinggi
14. Duwe (krama ngoko) = Gadhah (krama lugu) = Kagungan (krama alus) = Punya
15. Kelalen (krama ngoko) = Kesupen (krama lugu) = Kalimengan (krama alus) = Kelupaan
16. Lara (krama ngoko) = Sakit (krama lugu) = Gerah (krama alus) = Sakit
17. Linggih (krama ngoko) = Lenggah (krama lugu) = Pinarak (krama alus)= Duduk
Baca Juga: Istilah-Istilah Sebutan Anak atau Arane Anak dalam bahasa Jawa
18. Liwat (krama ngoko) = Langkung (krama lugu) = Miyos (krama alus) = Lewat
19. Mari (krama ngoko) = Mantun (krama lugu) = Dhangan (krama alus) = Sembuh
20. Mangkat (krama ngoko) = Bidhal (krama lugu) = Tundhak (krama alus)= Berangkat/Pergi
Nah Adjarian, itulah beberapa contoh kosakata krama ngoko, krama lugu, dan krama alus.
Saksikan video ini, yuk!
Bahasa Jawa memiliki banyak penutur di Indonesia. Bahasa Jawa sendiri mempunyai tingkatan bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, dengan menyesuaikan lawan bicara dari berbagai usia.
Tingkatan bahasa Jawa di antaranya adalah ngoko inggil, ngoko alus, karma inggil, dan karma alus. Keempat tingkatan bahasa Jawa tersebut memiliki kosa kata yang berbeda-beda.
Perbedaan Krama Lugu dan Krama Alus
Dari sekian banyak jenis bahasa jawa, bahasa krama merupakan yang paling terlihat perbedaannya.
Meskipun sama-sama bahasa Jawa yang lebih halus dan sopan, tiap jenis bahasa krama memiliki kegunaan yang berbeda.
Berikut adalah perbedaan dari krama lugu dan krama alus/krama inggil.
Krama lugu merupakan bahasa krama dalam versi baru yang dulunya bernama Kramantara dalam versi yang lama.
Secara tingkatan, krama lugu tingkat kehalusannya lebih rendah daripada krama alus.
Bahasa ini umumnya digunakan untuk orang dengan kedudukan latar belakang, pangkat, atau kedudukan yang sama.
Namun, bahasa ini juga bisa digunakan untuk orang yang kedudukannya berbeda, misalnya seperti:
Ciri-ciri dari bahasa krama lugu adalah menggunakan awalan dipun- serta akhiran -ipun atau -aken.
Selain itu, dalam bahasa krama lugu juga lebih sering menggunakan kata “sampeyan” sebagai kata ganti orang kedua.
Perbedaan Ngoko dan Krama
Bahasa Jawa ngoko inggil, ngoko alus, krama inggil, dan krama alus memiliki perbedaan masing-masing. Berikut perbedaan ngoko hingga krama dalam bahasa Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngoko lugu merupakan tingkatan bahasa Jawa yang biasa digunakan untuk percakapan sehari-hari. Alasannya karena ngoko lugu merupakan bahasa yang paling sederhana.
Ngoko lugu biasanya digunakan pada percakapan non formal. Seperti percakapan antarteman seumuran, orang-orang yang lebih mudah, dan keluarga. Penggunaan ngoko lugu mudah dipahami siapa saja karena tidak formal dan sederhana.
Ngoko alus merupakan tingkatan bahasa Jawa yang sedikit formal dibandingkan ngoko lugu. Namun, ngoko alus masih bisa digunakan dalam percakapan non formal. Penggunaan ngoko alus biasanya dipakai seseorang yang lebih muda bercakap dengan yang lebih tua usianya.
Selain itu, ngoko alus juga bisa digunakan percakapan antar teman sebaya. Ngoko alus cenderung lebih formal serta memiliki makna yang halus dibanding ngoko lugu. Struktur kalimat ngoko alus pun lebih kompleks. Berikut ini ciri-ciri ngoko alus yang dikutip dari detikJateng.
Krama lugu atau karma madya merupakan bentuk dari ragam karma yang tingkatan kata halusnya masih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan ngoko alus, maka tetap saja krama lugu akan lebih halus.
Krama lugu merupakan unggah-ungguh dalam bahasa Jawa yang memiliki kosa kata bahasa karma. Terdapat imbuhan ngoko yang diberikan dalam penggunaan bahasa karma lugu, seperti -e, -di, -ake. Namun terkadang juga masih terdapat imbuhan seperti -aken, -dipun, dan -ipun tetapi tidak terlalu banyak digunakan. Tujuannya agar derajat karma lugu mudah dibedakan dengan karma alus.
Karma alus merupakan tingkatan bahasa Jawa yang paling formal dan paling sopan. Krama alus biasanya digunakan untuk bercakap dengan orang yang lebih tua usianya atau lebih tinggi kedudukannya.
Kata-kata dalam krama alus sangat kompleks. Bahasa Jawa krama alus biasanya juga digunakan pada upacara keagamaan, upacara adat, pertemuan resmi, dan lain sebagainya.
Bahasa jawa-nya Pinjam, dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar dan Krama Alus!
Halaman ini menjelaskan tentang arti atau terjemahan kata Pinjam dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa Krama Halus dan Ngoko Kasar. Simak penjelasannya sebagai berikut;.
Bahasa Jawa Krama atau Jawa Halus biasanya digunakan ketika berbicara kepada orang tua atau orang yang lebih tua, misal ibu, orang yang baru kamu kenal atau atasan kerja. Namun kamu disarankan menggunakan bahasa ini agar di anggap sopan.
Contoh; Kula nyambut sedelo wae Saya pinjam sebentar saja
Pinjam, dalam bahasa jawa krama, atau jawa halus, terjemahannya adalah Nyambut.
Bahasa Jawa Ngoko atau Jawa Kasar biasanya digunakan oleh seseorang pada seseorang lain yang seusia atau sudah dikenal dekat, misal teman, saudara. Jangan menggunakan bahasa ini kepada orang yang lebih tua, atau orang yang kamu hormati, karena kamu akan dianggap tidak sopan.
Contoh; Aku nyilih sedilut wae Saya pinjam sebentar saja
Pinjam, dalam bahasa jawa ngoko, atau jawa kasar, terjemahannya adalah Nyilih.
Kesimpulannya, Pinjam dalam bahasa Jawa Krama Halus terjemahannya adalah Nyambut, sedangkan dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar artinya adalah Nyilih.
Krama Alus (Krama Inggil)
Krama alus atau yang bisa disebut juga sebagai krama inggil adalah bahasa jawa yang tingkat kehalusannya lebih tinggi dari krama lugu.
Inggil sendiri memiliki arti tinggi, sehingga bahasa ini cenderung digunakan untuk berbicara kepada seseorang yang sangat kita hormati.
Contoh penggunaan bahasa krama alus dalam kehidupan sehari-hari misalnya adalah:
Dalam penggunaan sehari-hari, bahasa krama alus dan krama lugu perbedaannya memang tidak terlalu mencolok.
Namun, keduanya tetap memiliki beberapa perbedaan dalam penggunaan kosakata.
Misalnya seperti kata Panjenengan yang lebih diutamakan untuk digunakan sebagai kata ganti orang kedua dalam bahasa krama alus.
Perbedaan Kosakata Krama Lugu dan Krama Alus
Berikut adalah perbedaan bahasa krama lugu dan krama alus pada beberapa kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tingkatan Bahasa Jawa
Berdasarkan tingkatannya (dari kasar ke halus), bahasa Jawa dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Ketiga bahasa Jawa di atas masih bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis.
Misalnya seperti bahasa ngoko yang bisa dibagi lagi menjadi ngoko lugu dan ngoko andhap.
Bahasa madya bisa dibagi lagi menjadi madya ngoko, madya krama, dan madyantara.
Sedangkan bahasa krama bisa dibagi lagi menjadi krama lugu dan krama alus/krama inggil.