Umur Kaesang Anak Pak Jokowi
Anak Pak Jokowi Ada Berapa atau yang bisa di sebut juga situs toto yang menghadirkan scatter hitam dengan melihat RTP yang jitu di 2024. Telah memberikan layanan yang sangat menarik di setiap RTP diberikan, semua player bisa sangat menentukan kemengan dengan melihat RTP yang sangat akurat dan jitu. semua ini menjadi kunci besar buat pemian dalam maxwin dengan sampai puluhan juta rupiah dalam modal yang sangat kecil.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Jakarta, CNBC Indonesia - Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep telah bergabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal ini cukup mengejutkan publik, mengingat ayahnya bukanlah seorang kader PSI, melainkan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Kaesang sendiri mendaftar ke PSI sekira satu minggu lalu. Namun penyerahkan KTA baru dilakukan pada Sabtu (23/9/2023), usai PSI mengunggah video sosok pria yang disebut mawar. DPP PSI secara simbolis menyerahkan Friendship Card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI di kediaman Kaesang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Sebagai catatan, jejak yang ditempuh Kaesang ini berbeda dengan ayahnya Jokowi yang memantapkan hati bergabung PDI-P 2004 silam. Setahun setelahnya Jokowi maju sebagai Walikota Solo tahun 2005 bersama FX Hadi Rudyatmo.
Kaesang mengungkapkan alasan dirinya bergabung dengan partai tersebut karena memiliki kesamaan visi dan misi.
"Kami kebetulan punya kesamaan dan keinginan, kami ingin anak-anak muda bisa lebih terlibat di sektor publik," kata Kaesang mengutip detikJateng, Sabtu (23/9/2023).
Menurutnya, Ia ingin anak muda menjadi objek yang aktif dalam pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang. Kaesang mengungkapkan, pemilu juga menyangkut masa depan anak muda Indonesia.
"Apalagi di Pemilu, anak muda dijadikan sebagai objek pasif, kita mau mereka jadi objek aktif. Mau gimanapun masa depan Indonesia itu untuk anak muda Indonesia," tuturnya.
"Saya lihat PSI partai yang bagus, diisi oleh anak-anak muda yang berintegritas, punya kompetensi juga. Yang terpenting mereka punya semangat untuk mebuat Indonesia jauh lebih baik. Cuma sayangnya mereka nggak masuk Senayan," ujarnya
Menanggapi perbedaan partai antara ayah dan anak, dilansir dari CNN Indonesia, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Djarot Saiful Hidayat menjelaskan aturan di internal partainya soal larangan keluarga inti kader berbeda partai.
Menurutnya, keluarga inti termasuk suami/istri maupun anak yang masih dalam tanggungan. Sementara itu, Djarot menilai Kaesang bukan lagi merupakan anak dalam tanggungan sehingga pihaknya tidak akan melarang jika Kaesang bergabung dengan partai lain.
Bukan hanya Kaesang dan Jokowi yang mengemban partai yang berbeda, namun pasangan ayah dan anak berikut ini juga memilih jalan politik yang berbeda.
Fathan dan Tifatul Sembiring
Anggota DPR fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring bersama dengan anaknya yakni Fathan Sembiring pernah berada di partai yang sama. Namun per Januari 2022, Fathan memutuskan untuk mengundurkan diri dari PKS.
Kisruh antar ayah dan anak ini muncul saat Tifatul bicara soal polemik 'jin buang anak' dan kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Meski sudah mengklarifikasi, pernyataan awal Tifatul tetap mendapat kritik keras dari anaknya sendiri, Fathan Sembiring.
Kritik itu dilontarkan Fathan melalui status Facebooknya. Dia meminta ayahnya diam dan tidak membuat keisengan-keisengan.
Dilansir dari detik.com, dia mengatakan lontaran-lontaran seperti 'jin buang anak' memang tak jadi masalah di era generasi ayahnya. Namun, menurutnya, Tifatul lupa bahwa sekarang sudah berbeda zaman.
Mumtaz dan Amien Rais
Mumtaz Rais yang merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) dan anak dari Amien Rais yang merupakan pendiri Partai Ummat memilih kendaraan politik yang berbeda. Meskipun sebelumnya, Amien Rais merupakan politisi dari PAN bahkan memegang posisi strategis di PAN.
Amien Rais pada akhirnya keluar dari PAN dan mendirikan partai Ummat pada 2021. Kendati demikian, Mumtaz tetap tercatat sebagai politisi PAN, bahkan sempat berkantor di Senayan periode 2009-2014. Kini, Mumtaz menjabat sebagai salah satu ketua DPP PAN.
Rizki dan Dimyati Natakusumah
Rizki merupakan politisi dari Partai Demokrat dan menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 ini juga anak dari politisi Achmad Dimyati Natakusumah yang merupakan anggota komisi III DPR RI dari fraksi PKS.
Sebelum berlabuh ke PKS, Dimyati sempat menjadi politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat sebagai sekjen kubu Djan Faridz. Bahkan pada saat itu, ia mengalami kesulitan meraup suara di PKS lantaran orang-orang sudah mengenalnya sebagai kader PPP.
Presiden Soeharto, Tommy Soeharto, dan Titiek Soeharto
Suharto yang merupakan Presiden Indonesia ke-2 adalah salah satu pendiri dari Partai Golongan Karya (Golkar). Ia bersama dengan Suhardiman mendirikan Golkar pada 20 Oktober 1964. Bersama dengan partai ini, Presiden Soeharto melanggengkan kekuasaannya selama 32 tahun pada masa pemerintahan orde baru. Kendati demikian, Soeharto tidak pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Tommy Soeharto yang merupakan anak dari Presiden Soeharto justru merapat ke Partai Swara Indonesia (Parsindo). Tommy Soeharto diketahui kehilangan Partai Berkarya. Kepengurusan Partai Berkarya pecah dan legitimasinya kini dikantongi oleh Muchdi PR.
Namun, ternyata asa politik Tommy tak pupus. Tommy merapat ke Parsindo yang kini dipimpin Jusuf Rizal, Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)
Sementara Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto kembali bertarung memperebutkan kursi DPR RI lewat Partai Gerindra. Ia tercatat sebagai bakal caleg Partai Gerindra untuk Dapil DI Yogyakarta.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Anak Pak Jokowi sudah sangat di kenal sehingga mendapatkan rekor muri dengan bettingan minimal mendapatkan cuan hingga 10 juta rupiah di permaianan slot. Laga yang di berikan bukan sembarangan pertandingan lagi bahkan menjadi ladang pencarian buat para pemain, Teruntuk pecinta slot khusus nya mahjong ways menjadi pilihan yang sangat tepat bahkan mencuri perha.ian player untuk mencari cuan dengan modal kecil mahjong ways salah satu slot yang sangat di gemarin.
Jakarta, CNBC Indonesia - Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep telah bergabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal ini cukup mengejutkan publik, mengingat ayahnya bukanlah seorang kader PSI, melainkan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Kaesang sendiri mendaftar ke PSI sekira satu minggu lalu. Namun penyerahkan KTA baru dilakukan pada Sabtu (23/9/2023), usai PSI mengunggah video sosok pria yang disebut mawar. DPP PSI secara simbolis menyerahkan Friendship Card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI di kediaman Kaesang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Sebagai catatan, jejak yang ditempuh Kaesang ini berbeda dengan ayahnya Jokowi yang memantapkan hati bergabung PDI-P 2004 silam. Setahun setelahnya Jokowi maju sebagai Walikota Solo tahun 2005 bersama FX Hadi Rudyatmo.
Kaesang mengungkapkan alasan dirinya bergabung dengan partai tersebut karena memiliki kesamaan visi dan misi.
"Kami kebetulan punya kesamaan dan keinginan, kami ingin anak-anak muda bisa lebih terlibat di sektor publik," kata Kaesang mengutip detikJateng, Sabtu (23/9/2023).
Menurutnya, Ia ingin anak muda menjadi objek yang aktif dalam pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang. Kaesang mengungkapkan, pemilu juga menyangkut masa depan anak muda Indonesia.
"Apalagi di Pemilu, anak muda dijadikan sebagai objek pasif, kita mau mereka jadi objek aktif. Mau gimanapun masa depan Indonesia itu untuk anak muda Indonesia," tuturnya.
"Saya lihat PSI partai yang bagus, diisi oleh anak-anak muda yang berintegritas, punya kompetensi juga. Yang terpenting mereka punya semangat untuk mebuat Indonesia jauh lebih baik. Cuma sayangnya mereka nggak masuk Senayan," ujarnya
Menanggapi perbedaan partai antara ayah dan anak, dilansir dari CNN Indonesia, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Djarot Saiful Hidayat menjelaskan aturan di internal partainya soal larangan keluarga inti kader berbeda partai.
Menurutnya, keluarga inti termasuk suami/istri maupun anak yang masih dalam tanggungan. Sementara itu, Djarot menilai Kaesang bukan lagi merupakan anak dalam tanggungan sehingga pihaknya tidak akan melarang jika Kaesang bergabung dengan partai lain.
Bukan hanya Kaesang dan Jokowi yang mengemban partai yang berbeda, namun pasangan ayah dan anak berikut ini juga memilih jalan politik yang berbeda.
Fathan dan Tifatul Sembiring
Anggota DPR fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring bersama dengan anaknya yakni Fathan Sembiring pernah berada di partai yang sama. Namun per Januari 2022, Fathan memutuskan untuk mengundurkan diri dari PKS.
Kisruh antar ayah dan anak ini muncul saat Tifatul bicara soal polemik 'jin buang anak' dan kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Meski sudah mengklarifikasi, pernyataan awal Tifatul tetap mendapat kritik keras dari anaknya sendiri, Fathan Sembiring.
Kritik itu dilontarkan Fathan melalui status Facebooknya. Dia meminta ayahnya diam dan tidak membuat keisengan-keisengan.
Dilansir dari detik.com, dia mengatakan lontaran-lontaran seperti 'jin buang anak' memang tak jadi masalah di era generasi ayahnya. Namun, menurutnya, Tifatul lupa bahwa sekarang sudah berbeda zaman.
Mumtaz dan Amien Rais
Mumtaz Rais yang merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) dan anak dari Amien Rais yang merupakan pendiri Partai Ummat memilih kendaraan politik yang berbeda. Meskipun sebelumnya, Amien Rais merupakan politisi dari PAN bahkan memegang posisi strategis di PAN.
Amien Rais pada akhirnya keluar dari PAN dan mendirikan partai Ummat pada 2021. Kendati demikian, Mumtaz tetap tercatat sebagai politisi PAN, bahkan sempat berkantor di Senayan periode 2009-2014. Kini, Mumtaz menjabat sebagai salah satu ketua DPP PAN.
Rizki dan Dimyati Natakusumah
Rizki merupakan politisi dari Partai Demokrat dan menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 ini juga anak dari politisi Achmad Dimyati Natakusumah yang merupakan anggota komisi III DPR RI dari fraksi PKS.
Sebelum berlabuh ke PKS, Dimyati sempat menjadi politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat sebagai sekjen kubu Djan Faridz. Bahkan pada saat itu, ia mengalami kesulitan meraup suara di PKS lantaran orang-orang sudah mengenalnya sebagai kader PPP.
Presiden Soeharto, Tommy Soeharto, dan Titiek Soeharto
Suharto yang merupakan Presiden Indonesia ke-2 adalah salah satu pendiri dari Partai Golongan Karya (Golkar). Ia bersama dengan Suhardiman mendirikan Golkar pada 20 Oktober 1964. Bersama dengan partai ini, Presiden Soeharto melanggengkan kekuasaannya selama 32 tahun pada masa pemerintahan orde baru. Kendati demikian, Soeharto tidak pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Tommy Soeharto yang merupakan anak dari Presiden Soeharto justru merapat ke Partai Swara Indonesia (Parsindo). Tommy Soeharto diketahui kehilangan Partai Berkarya. Kepengurusan Partai Berkarya pecah dan legitimasinya kini dikantongi oleh Muchdi PR.
Namun, ternyata asa politik Tommy tak pupus. Tommy merapat ke Parsindo yang kini dipimpin Jusuf Rizal, Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)
Sementara Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto kembali bertarung memperebutkan kursi DPR RI lewat Partai Gerindra. Ia tercatat sebagai bakal caleg Partai Gerindra untuk Dapil DI Yogyakarta.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Gelar pendidikan 3 anak Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep. Foto/IG @ayanggkahiyang.
(Jokowi) dan Ibu Negara Iriana dianugerahi tiga orang anak. Ketiga anak mereka, yaitu Gibran, Kahiyang, dan
memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
Bahkan Gibran dan Kaesang merupakan lulusan dari kampus luar negeri. Berikut deretan gelar pendidikan tiga anak Presiden Jokowi.
Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka lahir di Solo, 1 Oktober 1987. Ia merupakan anak pertama dari Joko Widodo dan Iriana. Saat ini, Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo periode 2021-2026. Suami dari Selvi Ananda Putri ini menyelesaikan SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura. Pada 2007, ia lulus dari Management Development Institute of Singapore.
Gibran Rakabuming di sebuah acara dengan Ganjar Pranowo. Foto/SINDOnews
Selanjutnya, Gibran melanjutkan di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia dan lulus pada 2010. Saat menikah dengan Selvi, Gibran serta Selvi memilih tidak mencantumkan gelar pendidikan pada undangan pernikahan mereka.
Kahiyang Ayu lahir di Solo, 20 April 1991. Perempuan yang akrab disapa Ayang ini adalah anak kedua dan putri satu-satunya pasangan Joko Widodo-Iriana.
Kahiyang Ayu. Foto/IG @ayanggkahiyang.
Kahiyang menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Pangan dan meraih gelar S.TP (Sarjana Teknologi Pangan).
Selanjutnya, istri Wali Kota Medan Bobby Nasution tersebut melanjutkan studi ke jenjang S2 di kampus yang sama, tepatnya di jurusan Manajemen dan Bisnis. Kahiyang lulus dengan predikat cum laude dan meraih gelar M.M (Magister Manajemen).
Kaesang Pangarep lahir di Solo, 25 Desember 1994. Kaesang merupakan anak bungsu Joko Widodo dan Iriana. Seperti kakak lelakinya, Kaesang menempuh pendidikan di luar negeri. Ia sekolah di sebuah SMA di Singapura, yaitu Anglo Chinese School International dengan program studi International Baccalaureate.
Kaesang Pangarep. Foto/IG @kaesangp.
Masih di Singapura, Kaesang meneruskan kuliahnya di Singapore University of Social Science. Di kampus tersebut, ia mendalami peminatan komunikasi di jurusan marketing.
Sewaktu menikah dengan Erina Gudono pada 10 Desember 2022, gelar pendidikan Kaesang dan Erina tidak dicantumkan di undangan pernikahan.
Itulah tadi gelar pendidikan tiga anak Presiden Jokowi. Semoga informasi ini bermanfaat ya.